Filosofi Kehamilan
FiLOsOFI Kehamilan Dalam filosofi asuhan
kehamilan ini dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.
1.
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada
wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis.
Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan
intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan
menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.
2. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care)
Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional
yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu
maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain
juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si
pemberi asuhan .
3. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta
keluarga (family centered) Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam
arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan
kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya
melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat penting
bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari ibu hamil.
Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga.
Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga.
Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat
memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. Dalam hal pengambilan keputusan
haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya, dan bidan,
dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu
mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanannya.
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil
untuk berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan
dengan kehamilannya. Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus
mendampingi dan merawat ibu hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi
dan pengalaman agar dapat merawat diri sendiri secara benar. Perempuan harus
diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan
keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang dilakukan bidan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar